Rabu, 07 Mei 2014

Macapat



Macapat adalah tembang atau puisi tradisional Jawa. Setiap bait macapat mempunyai baris kalimat yang disebut gatra, dan setiap gatra mempunyai sejumlah suku kata (guru wilangan) tertentu, dan berakhir pada bunyi sanjak akhir yang disebut guru lagu.

Iseng baca "Hati  beriman" majalah Berita Warga Salatiga, halaman 21, tentang ilmu kehidupan dalam Tembang Macapat,
satu kata Jossss,..... kenapa baru menyadari bahwa filosofi jawa tentang macapat begitu dalam, dalam macapat ini ada 11 ,melambangkan proses manusia dari lahir atau dalam kandungan sampai meninggal. Nah ini dia ke-11 tembang :

1. Maskumambang

Melambangkan bayi yang masih ada dalam kandungan. Mas berarti jabang bayi yang beum diketahui apakah laki-laki atau Perempuan karena masih kumambang atau belumlahir (masih dalam kandungan). Ini adalah awal persiapan manusia hidup di dunia.

2. Mijil

Artinya kelahiran, yaitu ketika bayi dalam kondisi yang paling lemah, juga sekaligus paling berkuasa, sehingga semua orang di sekitarnya harus maumelayani kebutuhannya. Peran orang tua: Orang tua harus mampu menangkap apa yang menjadi kemauan si bayi, pada masa inilah hubungan batin antara orang tua dan anak dibangun.

3. Kinanti

Kanthi artinya tuntun, Seorang manusia yang masih kecil atau anak anak harusdituntun, diajari dan dididik oleh orang tuanya.


4. Sinom
http://www.youtube.com/watch?v=QU9vzYNEBnE
Sesuai dengan namanya berarti masa muda, masa muda di isi dengan menuntut iilmu dan mencari engalaman sebanyak banyaknya yang digunakan untuk bekal di kemudian hari, anak muda harus punya visi atau cita cita.

5. Asmarandana
Asmara : Rasa cinta kepada lawan jenis, Cinta adalah rasa atau Anugrah yang di berikan oleh Tuhan,  Asmara yang  benar menghasilkan keselamatan, kehormatan dan kebahagiaan, sedangkan kebalikannya menghasilkan  keruwtan, kehinaan dan kenistaan.

6. Gambuh
http://www.youtube.com/watch?v=RwA2Cw9ZuZM
berasal dari kata jumbuh atau Sarujuk yang berarti bersatu, ini adalah kelanjutan dari asmarandana: dua orang yang telah memiliki asmara di satukan dan membentuk sebuah keluarga, keluarga sebagai alat untuk mengendalikan dan mengarahkan arah tumbuhnya asmara tersebut, agar tetap dalam kerangka moral dan agama.


7. Dhandhanggula


Dhandhanggula  adalah temat menaruh gula, Menggambarkan kebahagiaan yang sangat, dalam fase ini sang anak telah menjadi orang tua, semua harapan telah terwujud mulai dari papan, pangan, sandang, keluarga dan anak atau momongan, semua harapan telah terwujud. Gambaran masa  tua pun menjadi sangat indah karena sudah direncanakan begitu rupa dalam kehangatan keluarga yang bersahaja.

8. Durmo
http://www.youtube.com/watch?v=ThrQDabn8Cc
berasal dari kata darma yang berarti memberi.  dengan perasaan ketercukupan maka akan tumbuh keinginan untuk berbagi keahagiaan pada sesama. Durmo adalah tahap manusia menyempurnakan dirinya,dengan bersyukur kepada Tuhan melalui tindak berbagi, berdema demi kebaikan bersama.


9. Pangkur
berasal dari kata mungkur yang artinya berpaling atau menghindari keduniaan. manusia dalam tahap ini harus bisa memungkuri atau membelakangi kehidupan dunia, obsesi-obsesi liarnya harus bisa ditaklukkkan dan berusaha memperbanyak amal untuk kehidupan berikutnya.


10. Megatruh 
http://www.youtube.com/watch?v=0TX1E-9vmxQ
Megat : putus
Ruh : Roh atau nyawa
Inilah akhir periode perjuangan manusia megatruh juga bisa di maknai sebagai sebuah tingkatan makrifat (pengetahuan dan pengalaman) tertinggi. Akhir hidup di dunia dan awal kehidupan di alam yang baru.

11. Pucung
http://www.youtube.com/watch?v=n3sSYOBdtu8
Ini adalah tahap akhir kehidupan manusia. Yaitu dibungkus dengan kain mori dipocong untuk kemudian dikuburkan,memberikan pelajaran bahwa semua atau apapun yang dulu di miliki ternyata tidak bissa dibawa pulang,  kecuali secarik kain yang membungkus dirinya. Lahir dengan tidak membawa apa-apa meninggalpun juga demikian.


         Macapat muncul pada akhir masa Majapahit sekitar tahun 1400an, info lengkapnya : http://id.wikipedia.org/wiki/Macapat
Inilah salah satu budaya jawa berfilosofi dan mendidik, filosofi2 ini yang harus di kembbangkan di perluaskan karena ini adalah identitas kita, bukan bangsa yang tidak mempunyai identitas diri, banyak hal yang belum di ketahui, mari kita gali identitas diri kita atau bangsa kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar